Kisah Rachel Corrie, Pejuang Kemanusian Palestina



Tanggal 16 Maret kemarin, genap enam tahun kematian Rachel Corrie, mahasiswi dan aktivis kemanusiaan asal Olympia, Washington, Amerika Serikat. Ia datang ke Jalur Gaza bersama para aktivis lainnya yang tergabung dalam International Solidarity Movement (ISM). Corrie adalah bagian dari kisah kekejaman pasukan Zionis Israel di Palestina.

Corrie masih berusia 23 tahun ketika tentara Zionis Israel melindasnya dengan buldoser buatan perusahaan Caterpillar hingga ia tewas. Peristiwa itu terjadi pada 16 Maret 2003-beberapa hari sebelum serangan AS ke Irak-di Rafah, ketika Corrie berusaha menghalang-halangi pasukan Zionis yang ingin menghancurkan sebuah rumah milik warga Palestina.

Saksi mata mengatakan, sopir buldoser Israel sengaja melindas Corrie karena saat itu posisi Corrie terlihat jelas dan mengenakan jaket warna oranye menyala. Namun laporan militer Israel yang dirilis pada bulan Juni 2003 menyebutkan apa yang terjadi pada Corrie adalah “kecelakaan”.

Organisasi-organisasi hak manusia mengkritik laporan tersebut dan menyebutnya sebagai “laporan yang menipu”. Setahun kemudian, kepala staff Menlu AS ( waktu itu dijabat Collin Powell) Kolonel Lawrence Wilkerson mengatakan pada orangtua Corrie bahwa hasil investigasi militer Israel “tidak kredibel, tidak menyeluruh dan tidak transparan.”

Orang tua Corrie lalu mengajukan gugatan hukum terhadap negara Israel, Militer Israel dan perusahaan Caterpillar-perusahaan yang mengekspor kendaraan-kendaraan berat ke Israel-pada tahun 2005 atas kematian puterinya. Namun pengadilan Federal menolak gugatan itu pada tahun 2007, terutama gugatan terhadap perusahaan Caterpillar dengan alasan mereka tidak bisa menuntut perusahaan yang berbasis di Illinois itu atau menuntut Israel sebagai negara karena hal itu mengharuskan mereka untuk mengeluarkan putusan hukum terkait kebijakan luar negeri AS yang sudah ditetapkan Gedung Putih.

Dalam putusannya, tiga hakim dalam pengadilan tersebut mengatakan bahwa gugatan orangtua Corrie tidak bisa diproses lebih lanjut secara hukum. Karena jika dilanjutkan, sama artinya pengadilan harus mempertanyakan secara implisit, bahkan mengecam kebijakan luar negeri AS terhadap Israel.

Naima Shayer, warga Palestina yang bersahabat dengan Corrie mengungkapkan kenangannya tentang Corrie. Waktu itu, Corrie sudah tinggal bersama keluarga Naima selama 23 hari. Naima tahu berita kematian Corrie dari keponakan perempuannya. Ia masih tak percaya karena beberapa jam sebelumnya, Corrie masih segar bugar dan mencium Naima berkali-kali sambil mengucapkan selamat tinggal. Naima tidak berfirasat buruk karena Corrie memang sering bersikap seperti itu.

Tapi ketika ia menyaksikan berita kematian Corrie di televisi karena dilindas buldoser Israel. Barulah ia percaya. Naima dan keluarga hanya bisa menangis. “Dia sangat baik pada kami. Dia sudah kami anggap sebagai keluarga kami sendiri,” kata Naima mengenang Corrie.

Hari ini, para aktivis ISM di kota Rafah memperingati enam tahun kematian Corrie dengan menerbangkan layang-layang. Satu layang-layang diterbangkan untuk memperingati kematian Corrie dan 14 layang-layang diterbangkan untuk menghormati sekitar 1.400 warga Gaza yang menjadi korban agresi brutal Israel bulan Januari kemarin.

Rachel Corrie

Jika Anda bertanya, ”Siapa dia?” Jawabnya: Dia gadis cantik, muda, energik dan mempesona. Lahir dan besar di tengah keluarga Kristen, di Olympia, Washington, Amerika Serikat. Beberapa hari sebelum kematiannya, sebuah Koran harian di Inggris memajang fotonya yang berjilbab di kolom Head line; ketika pertengahan Februari 2003, dia dan pegiat kemanusiaan anti-penjajahan berdemonstrasi di Tepi Barat, lalu di jalur Gaza  Palestina, menentang pemugaran paksa rumah-rumah penduduk Palestina oleh militer Israel.

Aktivis-aktivis gereja berbangga karena Rachel lahir sebagai Kristiani yang konsisten berjuang sejak Olympia, Rusia, hingga Palestina. Orang-orang Yahudi menjadikannya sebagai penyambung lidah mereka, bahwa mereka tak setuju dengan pendirian rezim Zionis, Israel. Kaum Muslim, terutama warga Tepi Barat, Palestina, menegaskan bahwa Rachel Corrie belajar bahasa Arab, belajar membaca al-Quran sebelum dilindas Buldozer Israel dan mempersembahkan jiwanya untuk tegaknya keadilan.

Lazimnya, seorang anak, apalagi perempuan, mendapat warna orang tua dalam memilih ”dunianya.” Berbeda dengan Rachel Corrie, justru pengaruhnya teramat besar bagi kedua orang tua, saudara, serta kawan-kawannya. Rachel Corrie telah mencipta ”atmosfer keluarga” dengan nafas cinta kemanusiaan. Semula, keluarga, terutama mama Rachel menghendakinya urungkan niat berangkat ke Palestina. Tapi, Rachel menjawab singkat, ”Ma, telah kukemasi barang-barang yang kubutuhkan di sana (Palestina).” Sekarang seluruh keluarga Rachel menjadi penggiat lingkungan-hijau yang anti-fasis, anti-penjajahan, dan anti-rasisme.

Tak berhenti sampai di situ. Setelah kematiannya, pengaruh Rachel semakin kuat. Sekuat cita-citanya, rachel menggurat pena. Tulisannya menjadi inti api yang memantik lentera-lentera di berbagai penjuru dunia untuk memberi tahu; ada cinta Tuhan di setiap jiwa manusia. ”Inilah titik temu setiap insan. Maka dengan cinta-Nya, gelarlah permadani cinta untuk menari seirama gendang cinta,” ujar Rachel. Naskah catatan harian Rachel Corrie dipentaskan di berbagai Negara; Inggris, Jerman, Italia, Amerika Serikat dan lainnya. Ini bukti bahwa Buldozer Caterpilar D-9 Israel yang mengupas kulit kepala dan meremukkan tulang punggung Rachel tak mampu membungkam suara keadilan yang diujar gadis Olympia itu. Rachel tetap hidup, terutama di sanubari para pecinta keadilan, kedamaian dan kebenaran.

Rachel menegaskan jati diri sebagai penulis dan pelukis. Ada ”warna cerah” dalam tulisannya. Ada haru yang ”gagah” di bait-bait essaynya. Ada canda di gambar-gambarnya. Di puisinya, ada kata yang menari, lalu mencambuk, seperti petir melecut mengakhiri mimpi panjang para pengantuk. Kemudian, ada mata menitikkan bulir-bulir bening saat membaca catatan-catatannya.

Bila kata terujar mulutku tak berarti, biarkan ia mengambang sesaat di udara. Kan kujadikan itu kata-kata canda menghibur hingga kelak kucipta kalimat bermakna mengitarinya. Kumau terbang melayang untuk berkibar…. Beri aku jedah waktu, jangan komentari… Biarkanku menari, mengitari kelopak bunga lily. Kemudian melesat bagai air mancur, terbang menyertai kata-kataku yang tak berarti itu. Kalimat-kalimat ini adalah petikan salah satu catatannya. Kuat dan inspiratif. Seperti penegasannya, ”Beri aku jedah waktu, jangan komentari…” betapa dia sangat menghargai proses menjadi manusia. Dia yakin, tak ada yang sia-sia dari setiap imajinasi yang terujar merdeka.

Imajinasi Merdeka. Ia adalah racikan rasio dan rasa. Hasilnya adalah kekuatan tak tertakar. Ia sublim bersama pemiliknya sebagai energi hidup dan kehidupan. Saat menjelma sebagai tulisan, ia mencabar setiap pembaca waras. Ketika mewujud dalam perilaku, imajinasi merdeka adalah “pijar matahari” membakar setiap sudut gelap penghambat kemanusiaan.

Rachel Corrie, mengabadikan cita-cita cinta dan kemanusiaannya melalui catatan-catatan hariannya. Semua tulisan dan gambarnya ”berbicara” lugas dan berenergi. Dia beritahu dunia, bagaimana cara menjadi manusia. Dengan akal sehat, lalu kata yang waras, tulisan yang hidup, tindakan yang benar, semua telah dilakukan Rachel, di Palestina.

Rachel Corrie. Sejak Olympia Movement for Justice and Peace (OMJP), Olympians for Peace in the Middle East (OPME), Students Educating Students about the Middle East (SESAME), Olympia Fellowship of Reconciliation (FOR) hingga International Solidarity Movement (ISM) disuplai energi kemanusiaan olehnya untuk meneriakkan kata “Merdeka!” Karena penjajahan yang diprakarsai negaranya (AS), Inggris dan Negara-negara Eropa masih berlangsung di hampir setiap sudut bumi ini.

Dengan pilihan merdeka, Rachel Corrie pergi ke Palestina. Rachel mempelajari isu tak masuk akal Palestina yang berhembus ke telinga dunia dengan kata “konflik” Palestina-Israel. Akhirnya dia dapati kenyataan bahwa Israel menjajah Palestina sejak lebih setengah abad lampau.

“Rachel, untuk pergi ke Palestina, kewajibankah? Tak seorangpun menyalahkanmu untuk mengurungkan niat itu,” ujar Mama Rachel. Rachel menjawab pasti, “Barang-barang sudah kukemas. Rasa takut itu manusiawi. Tapi kupikir, melakukannya tak mustahil. Harus kucoba, Mam.” Seatraktif apapun bujukan keluarganya, niat Rachel tak tergoyahkan. Tekad telah bulat, “Goodbye Olympia…”

Januari 2003. Rachel berangkat ke Israel untuk transit ke Tepi Barat. Setibanya di tanah para pengungsi itu, dia langsung bergabung bersama insan internasionalis (dari Inggris, Jerman, Itali dll) di International Solidarity Movement (ISM); wadah para pegiat kemanusiaan anti penjajahan. Pergerakan ini hanya memiliki dua syarat partisipasi: Pertama, pegiatnya yakin bahwa bangsa Palestina berhak merdeka berdasarkan hukum internasional dan resolusi PBB. Kedua, pegiatnya hanya menggunakan cara tanpa kekerasan untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina.

Ketika tiba di Rafah, Rachel saksikan tank, bulldozer, menara-menara sniper dan pos-pos penggeledahan Israel bertengger di antara puing-puing bekas pemukiman penduduk Gaza. Tembok baja raksasa dibangun di reruntuhan dekat perbatasan Mesir. Matanya menyapu sekeliling; tampak orang-orang Palestina bertahan, meski penindasan terus berlangsung. Wajah-wajah lusuh itu menjalani hidup serba kekurangan, menderita dan menunggu giliran direnggut maut. Itulah kisah jejakan pertama Rachel di bumi Palestina, seperti yang dikisahkan Craig Corrie, Mama Rachel Corrie.

Rachel abstraksikan bahaya di daratan gersang itu. Debam-debam ledakan nyaris tak berjedah diselingi suara peluru-peluru yang dimuntahkan. Sesekali jerit ketakutan penduduk samar terdengar. “Bisakah kau dengar itu…? Bisakah kau dengar itu…?” ujar Rachel terbata-bata saat pertama kali menelepon mamanya dari rumah seorang Palestina tempat dia tinggal.

Di Rafah, Rachel dan penggiat kemanusiaan lainnya menjadi benteng hidup, berdiri mengelilingi pekerja air kota Palestina yang menggali sumur. Dia hadang moncong laras panjang sniper-sniper militer Israel yang berada di menara benteng. Desir angin panas membahanakan deru misil-misil, tak hanya di Palestina, tapi ke seantero jagad.

Rachel dan rekan-rekan terus berdiri mengelilingi sumur-sumur yang sedang digali para pekerja hingga lewat tengah malam. Demi setetes air agar basahi tenggorokan pengungsi Palestina yang terkurung sejak lama di bui Gaza. Hanya itu satu-satunya cara, setelah kebun zaitun penduduk Palestina dilindas buldoser-buldoser tentara IDF (tentara pertahanan Israel), setelah tentara-tentara Israel menimbun sumur-sumur dengan puing-puing rumah penduduk.

Rachel mengasuh bocah yatim massal Palestina dalam naungan Children’s Parliament. Merekalah yang memantapkan kedewasaan Rachel. Melalui mereka, Rachel bisa berbahasa Arab. Melalui Rachel mereka berkenalan dengan bahasa Inggris.

Meski berada dalam situasi gawat di Rafah, Rachel dan kawan-kawan sempat berdemonstrasi menentang militer AS yang meluluhlantak Irak pada 15 Februari 2003. “Ini salah satu tragedi terbesar dalam sejarah,” tutur Rachel.

Kampung halaman: Olympia atau Gaza? Di mata Rachel sama pentingnya. Rachel menjadi tambang yang menyimpul komitmen persaudaraan Gaza-Olympia. Wanita, anak-anak bergabung dalam pekan raya persaudaraan prakarsa Rachel itu.

Rachel menghadang tentara IDF yang hobi meluluhlantak pemukiman penduduk Palestina terutama Gaza. Rachel sengaja menghuni rumah penduduk yang menjadi incaran buldoser-buldoser Zionis-Israel. Rachel sadar, hak hidup merdeka milik semua bangsa, termasuk bangsa Palestina. Ya, Rachel tahu, hukum internasional harusnya melindungi ribuan orang di Rafah, Jalur Gaza. Tak ada hak siapapun untuk memusnahkan bangsa lain, apapun dalihnya, termasuk dalih pendirian negara ilegal Israel dan perluasan wilayahnya oleh IDF dengan membasmi penduduk di daratan berbatasan Mesir itu.

16 Maret 2003. Bersama tujuh pejuang internasional kemanusiaan dari Amerika dan Inggris, Rachel rela menjadi benteng hidup agar sisa rumah-rumah warga Palestina selamat dari serudukan buldoser Caterpillar D-9R milik tentara Israel. Rachel dan aktivis ISM lainnya yakin, bangsa Palestina berhak hidup aman di rumah mereka, di sekolah bahkan di dalam bis. Rachel berprinsip; penjajahan Israel atas bangsa Palestina harus berakhir secepatnya. Pembantaian tak pernah dilakukan orang-orang beradab, apalagi dengan dalih perluasan wilayah. “Mungkin aksi damai efektif sebagai solusi hingga terhenti pembantaian orang-orang Palestina. Sebagaimana penduduk Amerika dan seluruh dunia bisa hidup merdeka, demikian Palestina,” tutur Rachel.

16 Maret 2003. Dua bulldoser dan tank-tank Israel melaju kencang di jalanan Hi Salam, Rafah, Jalur Gaza, perbatasan Mesir menuju rumah-rumah penduduk Palestina. Satu buldoser dikendarai operator, dipandu seorang tentara yang berhenti tepat di depan rumah Nasrallah, salah satu keluarga di Rafah. Sudah beberapa hari Rachel tinggal di dalamnya. Bukan sekedar menumpang tidur, tapi Rachel sengaja menghendaki tentara IDF mengurungkan niat membongkar rumah itu karena keberadaannya. Juga, Rachel menegaskan tekadnya untuk bersama warga Palestina memperjuangkan kemerdekaan. Kesan seram ini dipotret Rachel melalui e-mail yang dikirim kepada Mamanya: Dua kamar depan rumah mereka tak dapat digunakan. Dinding-dindingnya hancur ditembus peluru Israel. Seluruh anggota keluarga; tiga anak dan dua pasang suami istri tidur di ruang tengah. Aku tidur di lantai bersama anak perempuannya, Iman dalam satu selimut.

Sekitar jam 5 sore, buldoser meraung-raung meminta tumbal. Saat melintas, rantai roda baja itu menyemburkan onggokan tanah kering hingga menimpuk aktivis-aktivis yang menjadi benteng hidup rumah warga Gaza itu. Seorang aktivis Amerika terlempar berguling-guling sebelum akhirnya tersangkut di kawat berduri dan seorang aktivis Inggris terjepit dinding. Buldoser D9R Israel siap melindas rumah itu, Rachel bergegas lari menghampiri. Dia tahu, keluarga Nasrallah berada di dalamnya. Dia hadang buldoser itu selayak Polantas menghentikan mobil di jalan raya. Aksi ini biasa dilakukan aktivis ISM sebelumnya.

Buldoser Israel tak berhenti. Aktivis-aktivis ISM lain menjerit histeris melambai-melambaikan tangan. Mereka ketakutan. Raungan buldoser menindih semua suara. Melihat D-9R semakin bergairah menyeruduk, Rachel berupaya memanjat gundukan tanah yang dikeruk pisau buldoser agar tak tertelan. Posisi Rachel di atas gundukan itu cukup tinggi, pasti tentara IDF yang mengoperasikan kendaraan baja itu melihatnya. Tapi serdadu itu tetap tancap gas. Rachel terbanting kemudian terseret pisau Bulldozer. D9R terus melaju. Rantai-rantai baja bergemeretak melindas Rachel, kemudian mundur. Tersisa tubuh hancur Sang gadis Olympia.

Teman-teman Rachel bergegas menghampiri. Rachel masih hidup kala itu. Dia sempat berkata, “Sepertinya punggungku remuk.’’ Tak lama ambulan Palestina datang. Saat itu dipastikan tiada harapan hidup bagi Rachel. Gadis berambut pirang itu dinyatakan meninggal beberapa saat setelah tiba di rumah sakit lokal.

Sayang, Rachel Corrie berada di pihak yang “salah.” Dia mati dilindas buldoser Israel. Karena alasan itulah pemerintahnya (Amerika Serikat) mendiamkan dan menghentikan kasusnya.

Rachel Corrie, abadilah namamu sebagai pejuang kemanusiaan. Engkaulah energi hidup yang menghidupkan.

* Kumpulan catatan Rachel Corrie sejak Rusia hingga Palestina berikut reportasenya selama di Gaza pada akhir 2002 dan 2003 diabadikan dalam sebuah buku berjudul : LET ME STAND ALONE: Goresan Pena Gadis Amerika yang Dilindas Buldoser Israel Hidup-hidup di Palestina.


“Inilah titik temu setiap insan. Maka dengan cinta-Nya, gelarlah permadani cinta untuk menari seirama gendang cinta” Rachel Corrie, 1979-2003


Bulldozer Caterpillar D9R yang digunakan oleh IDF (Israel Defence Force).


Rachel Corrie (berjaket Orange) sesaat sebelum insiden terjadi. Disini jelas Rachel Corrie berada pada jarak pandang si pengemudi Bulldozer.


Rachel Corrie tergeletak tak berdaya setelah dilindas oleh Bulldozer IDF


Rachel Corrie, Meninggal sesaat setelah ditabrak oleh bulldozer tentara Israel karena luka-luka yang cukup parah.


Sebuah Tugu kecil yang bangun oleh rakyat Palestina untuk memperingati kematian Rachel Corrie.


Orangtua Rachel Corrie, Cindy dan Craig Corrie. beberapa kali mereka menyempatkan diri mengunjungi tepi barat setelah kematian Rachel Corrie.

Demonstrasi besar-besaran yang terjadi di kota Olympia, tempat kelahiran Rachel menuntut dilakukannya investgasi penuh atas insiden yang terjadi.


Sebuah kisah yang terlupakan


sumber : http://rudisony.wordpress.com/2010/06/03/kisah-rachel-corrie/


5 Pelajaran Hidup Paling Berharga



1. Pelajaran Penting ke-1

Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir. Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah?. Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi,berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya...? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau tidak.

"Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau sekilas "hallo"!" Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian
tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".

2. Pelajaran Penting ke-2 Penumpang yang Kehujanan

Malam itu, pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama. Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini

sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an, yaitu pada saat itu. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, untuk menda patkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an !) khusus dikirim kerumahnya. Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah : " Terima kasih nak, karena membantuku di jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang sedang sekarat hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda, karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu." Tertanda Ny.Nat King Cole.
Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA

3. Pelajaran ke-3 : Selalu perhatikan, pada semua yang anda layani

Di zaman eskrim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih di hadapannya. Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?" katanya. "50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya.... "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil uring-uringan. Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi dikantongnya. "Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja ya..." ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen. Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sangpelayan uang tip yang "layak"......

4. Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan Kita

Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan. Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin
dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan. Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu

tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam

setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.

5. Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan.

Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarel awan yang bekerja di sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil
yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu. Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak perempuannya. Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku". Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur,disamping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi Wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang.

Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar... katanya "Apakah saya akan langsung mati dokter...?" Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya.
Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya...




Pak Ponit, Ontelis Pemulung Rongsokan



Kali pertama akan kudekati, beliau segera bergegas sepertinya “ketakutan” atau dianggapnya hendak menyuruh pergi. Pada hal, tak ada niatan seburuk sangka tersebut dalam hatiku. Ia nampak segera bergegas memasukkan barang bekas usai mengais di tempat sampah depan rumah, lantas ngeloyor entah ke mana….

Sekitaran tiga bulan lalu, orang ini memang sering kulihat memarkir sepedanya dekat tumpukan sampah kering di depan rumah. Mulanya kuamati dari balik jendela, beliau cermat sekali memilah-milah dan memilih barang yang diambilnya di tempat pembuangan itu.

Walau pun tak setiap hari, namun dalam interval waktu tiga atau empat hari sekali seorang bapak paruh baya tersebut > yang ternyata sebagai pemulung akrab dengan sepeda kumbangnya dilengkapi keranjang tampungan barang bekas, selalu tekun melakoni pekerjaannya.

Selang beberapa hari, kali kedua di saat berbeda, ketika diriku keluar rumah sambil membawa sejumlah botol plastik bekas minuman dan kipas angin rusak kuberikan > maka sejak itulah beliau mau sedikit berbincang dan terjalinlah komunikasi. Ia menjalani pekerjaan memulung barang bekas > untuk menambah penghasilan, dua anaknya masih sekolah memerlukan tambahan biaya harus dicukupi. Demikian awalnya berujar padaku.

Pak Ponit, begitu beliau menyebut namanya, setiap pagi hingga siang berkeliling di kawasan Bangunharjo dan Panggungharjo, Sewon, Bantul, dari tempat ke tempat sampah lain, mendatangi setiap rumah warga yang menyediakan tempat pembuangan sampah > mengais barang bekas seperti kardus, botol minuman plastik, logam, atau besi tua yang sudah dibuang oleh pemiliknya.

Menurut pengakuannya, barang-barang rongsok (baca: bekas) dikumpulkan untuk disetorkan ke pengepul guna memeroleh imbalan sejumlah uang. “Ee..walah mas, timbang nganggur, kulo lakoni gresek-gresek damel nambah hasil (daripada di rumah menganggur, saya lakukan kerja cari barang bekas ini demi menambah uang),” ungkapnya sambil mengemas barang bekas yang telah dikaisnya.

Ehm…, ternyata melalui sentuhan komunikasi awal, membuat ia kenal denganku. Maka sejak itulah Pak Ponit yang sedikit bicara dan selalu tampil bersahaja lantas kuanggap sebagai sahabat baru. Sahabat dalam kebersihan sekaligus menjaga lingkungan, agar tetap rapi, sehat, nyaman, menghindari dampak negative atas buangan sampah/barang bekas supaya tak berserakan dan menjadi sarang nyamuk.

Kali ketiga bertemu dengannya, rupanya merupakan timing yang pas untuk berbincang relatif lebih lama. Di samping sudah kenal, maklum pula kala itu hari libur > kusempatkan belajar memahami kehidupannya. Mulai dari keluarga, tempat tinggal dan kegiatan beliau dari waktu ke waktu hingga perjalanan memulung beserta perolehannya..

Dalam perbincangan santai sambil sesekali kusentuh guyonan, ternyata beliau tergolong pelit senyum. Namun ketika kusentuh lagi dengan info yang rada-rada dekat dengan ragam jenis barang rongsok/bekas yang menjadi “targetnya” > barulah mulai angkat bicara, merespons. “Menawi wonten kertas-kertas utawi dos/kardus, kaleng roti bekas, botol minuman beling, kulo nggih purun, mas (= kalau ada kertas/kardus, kaleng roti bekas, botol minuman gelas/kaca, saya juga mau, mas),” memulai celotehnya.

Tentu saja mendengar hal demikian, bisa kuambilkan segepok kertas-kertas kerja, kardus dan koran bekas yang sudah tak terpakai, diterimanya dengan wajah girang…dan segera dimasukkan atau ditata ke dalam kronjot/keranjang barang di bagian belakang sepedanya.

Di tengah suasana santai penuh keakraban, sekaligus menjadikan Pak Ponit sebagai sahabat > diriku pun punya banyak waktu berbincang lebih jauh perihal kedatangan beliau ke rumah/tempat tinggalku.

Pada kesempatan itu pula kusampaikan pesan > terutama terkait “kerjasama dalam transaksi sosial” tentang pulung-memulung. “Aturan main” kita bicarakan bersama antara lain: (1) segera kusediakan tempat khusus barang bekas untuk Pak Ponit, silakan ambil di sana (2) di luar tempat tersebut, barang-barang milik penghuni tak diperkenankan untuk diambil/dipulung, (3) ikut menjaga agar sampah-sampah tidak berserakan di halaman rumah. Dan itu semua disepakati Pak Ponit - sambil mengangguk - pertanda ia setuju.

He-he… singkat kata, hanya berbekal sentuhan komunikasi empatik, membincangkan sesuatu yang dekat dengan dirinya (proksimitas), dan memenuhi kepentingan yang diperlukannya > ternyata kontak dan konek terbangun antara diriku dan pemulung. Hal ini menjadikan suasana terjaga dalam artian aman, bersih, lebih rapi, barang-barang bekas bisa dimanfaatkan bagi (Pak Ponit) yang membutuhkan.

Perlu pula diketahui bahwa di lingkunganku memang tergolong rumah permukiman tak berpagar, semua orang boleh masuk, tak pula ada tulisan > “Tamu Harap Lapor” atau “Pemulung Dilarang Masuk.” Di halaman depan hanya ada  beberapa tanaman/pohon perdu, tempat duduk sederhana, halaman parkir, dan di bagian pojok halaman tersedia tempat buangan sampah/barang bekas.

Hingga kini, bagi pemulung (terutama Pak Ponit) sudah terbiasa atau tak segan-segan untuk datang memulung barang bekas, karena tempatnya sudah disediakan. Bahkan kalau penghuni lupa menaruh barang bekas, Pak Ponit mengetuk pintu rumah secara sopan untuk menanyakan apakah ada barang-barang yang bisa dibawanya. Kalau pun tak ada, belaiu tetap berpamit diri untuk meneruskan tugas berkeliling kampung.

Perbincanganku bersama Pak Ponit ini telah kusebarkan kepada seluruh penghuni > supaya terjadi pengertian dan persepsi yang sama untuk selanjutnya bisa memahami setiap kedatangan Pak Ponit ketika hendak mengumpulkan barang-barang yang sudah tak terpakai.

Nah, melalui pendekatan yang cukup sederhana, tanpa saling curiga-mencurigai dan kita selalu berpikiran positif > ternyata hidup kita pun berjalan menuju harmoni sosial. Terimakasih Pak Ponit, sahabatku yang setia, bahkan setiap waktu tertentu selalu bertanya atau memohon santun kepada setiap penghuni tatkala hendak memulung. Dan tentunya terimakasih pula > beliau telah menjalin “kerjasama” demi kebersihan lingkungan yang saling menyenangkan…


sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2012/10/06/sahabat-baruku-pak-ponit-bersepeda-kumbang/


Renungan Untuk Para Pengendara Motor



Saya bukan pengendara yang sempurna…. Skil saya dalam mengendarai motor pun juga gak expert2 banget, tapi saya selalu berusaha untuk tidak membahayakn orang di sekitar saya. Kadang saya juga suka salah kalo di jalan, so tolong jangan judge saya sebagai pengendara yang baik dan budiman. Masih banyak pengendara2 budiman dan baik yang kemampuannya di atas saya.

Saya berpikir panjang, hampir sebagian besar kecelakaan yang Saya alami adalah bukan dari keteledoran Saya semata. Melainkan dari pengguna jalan lainnya.

Mulai dari orang yang buang abu rokok sembarangan dari kaca jendela mobilnya dan abunya masuk ke dalem helm, lantas Saya kaget dan mendarat dengan sukses di trotoar…
Lalu waktu Saya mau belok kanan dan tiba2 ada motor yang mau nyalip Saya dari kanan juga (padahal Saya dah nyalain sein kanan), alhasil rider penyalip tersebut sukses terlempar dengan kecepatan kira2 60kpj dan Saya sendiri pun ikut terseret bersama rider itu…
Pernah juga waktu Saya mau nyalip truk dari sisi kanan tiba2 ada ALAY dari arah berlawanan ngambil jalur Saya (saya masih ada di jalur yang benar) langsung nyenggol stang dan Saya sukses mendarat pas di belakang roda truk. Sedangkan ALAY yang nyenggol mah udah ga tau pergi ke mana…

Oleh karena itu Saya hanya ingin memberi sedikit curahan hati untuk rider agar tetap waspada di perjalanan.


1.Ngaca Dulu, Kita Pantes Bawa Motor atau Belum?



Maksudnya gini, apakah riding skill Kita cukup mumpuni untuk membawa motor ke jalan raya atau belum?

Kalau masih suka gas rem - gas rem mendadak, dan asal lari kenceng mending lancarin dulu di lapangan.
Kalau suka ngebut2 ga jelas, mending ke sirkuit aja sana… ini jalan umum Boy…
Kalau suka bleyer2 / geber2 gas ga jelas, coba cek setelan gas di otaknya siapa tau otaknya disetel bloon.
Kalau suka seruntulan macem Alay, coba cek otaknya masi ada atau sudah kisut. (model kayak gini tuh Saya paling gedeg, rasanya kalo ketemu pengen tak hajar pake kunci inggris biar otaknya bisa encer lagi)


2. Selesaikan Segala Macam Urusan Sebelum Kita Berkendara. 

Kalau mau kencing/boker ya mending kencing/boker dulu di rumah, biar nyaman dan santai bawa motornya.
Kalau mau dengerin musik ya dengerin di rumah aja, jangan pake headset sambil bawa motor.
Emang Lo kate mau ke disko?
Kalo ada masalah sama orang rumah jangan dibawa2 ke jalan, selesain dulu di rumah.


3. Persiapkanlah Diri Kita untuk Jatuh

Lho kok malah optimis jatuh?
Bentar2, maksudnya gini…
Pada saat di jalan raya, Kita ga tau kejadian apa yang akan menimpa Kita (amit2 deh jangan sampe kenapa2). Kita perlu meminimalisir benturan waktu Kita jatuh minimal dengan menggunakan aksesoris seperti ini, yaitu:

aksesoris:
menempatkan helm pada tempatnya (di kepala), Saya ngerti Anda berwajah ganteng / cantik, tapi Anda gak mau kan kalo mukanya besot2 kena aspal gara2 saking Pedenya ga pake helm?
Yah minimal helm half face juga cukup mumpuni kok, yang penting jangan helm cetok.
Buat cewek2 neh… Saya ngerti Anda sexy, tapi apa Anda rela kalau paha mulus Anda besot2 kena aspal karena Anda pakai celana hotpants super pendek dan ketat?
menggunakan pelindung lutut dan siku (murah kok, yang standar cuma 85ribuan), pakai sepatu jangan pakai sendal jepit.
Atau mau yang lebih lengkap lagi, bisa pakai pakaian khusus buat riding, pakai sarung tangan, sepatu khusus untuk riding.
Jangan lupa pakai masker biar paru2 tetap terjaga dari polusi udara.
ga lucu kan, ganteng2 kok bengek?


4.Persiapkan Kendaraan dalam Keadaan yang Optimal



- periksa fungsi rem,
- fungsi shok breaker,
- ketebalan ban, pelek,
- stang, komstir,
- panel2 headlight dan stoplamp,
- cek bensin masih ada atau tinggal sedikit,
- keseimbangan motor
- headlamp apakah masih terang sempurna atau redup?
- dan apakah spion masih duduk manis di stang?.
- Bahkan kalau perlu periksa juga keadaan oli mesin apakah sudah menguap atau masih layak pakai.

Sangat mungkin bila persyaratan2 di atas turut serta berpengaruh dalam keselamatan anda selama di jalan.

Bisa saja, motor menjadi oleng sendiri karena komstir sudah oblak.
Atau tiba2 ada motor nyelonong nabrak pantat motor kita karena lampu rem kita mati.
Atau bisa saja mesin tiba2 mati karena kerusakan mesin / kehabisan bensin, padahal di belakang ada mobil / motor yang juga melaju kencang… Silakan di bayangkan sendiri endingnya.


5. Defensive Riding 



Yang menggunakan jalan bukan kita saja, tapi pejalan kaki, tukang somay, tukang abu gosok, tukang bakso, supir2 dan rider lain juga menggunakan jalan yang sama.
Budayakan sifat toleransi selama di jalan raya, berkendara dengan tenang, ga perlu grusak grusuk…
Kalo ada tukang bakso nutupin jalan ga usah bentak2, cukup bilang “misi Pak numpang lewat”…
Kan enak dengernya… daripada teriak “woi minggir Woi…!!!”
Ga perlu bleyer2 gas kalo di depannya ada motor jalan pelan2 padahal emang lagi macet, emang gasnya ga bisa langsam? Mau lancar terbang aja sana…
Slow but sure aja lah…


6. Perhatikan Blind Spot atau Titik Buta Anda



ilustrasinya begini :
Pada saat motor Kita sejajar dengan posisi tepat dengan roda belakang motor lain itulah blind spot, karena pantulan bayangan situasi pada kaca spion terhalang oleh bayangan lengan kita sendiri.

tips blind spot
· Usahakan untuk tidak berada di samping mobil/truk/bus, karena besar kemungkinan si pengendara motor / mobil / bus / truk tidak melihat keberadaan Anda.
· Bunyikan klakson dan dim-kan lampu utama pada saat mendahului mobil/truk/bus agar pengemudi motor / mobil / bus / truk mengetahui Anda berada di dekatnya.
· Jangan pernah beranggapan bahwa pengemudi motor / mobil / truk / bus mengetahui keberadaan Anda.
· Gunakanlah blind spot miror untuk meminimalisir terjadinya blind spot area.

Mobil merah ada dalam posisi blindspot

Mobil merah ada dalam posisi blindspot


Motor merah ada di area blindspot



Jaga jarak dengan kendaraan di samping


7. Waspada saat Bermanuver di Tikungan Tajam

bisa saja tiba2 ada rider dari arah lawan yang terlalu melebar menikung sehingga memakan sebagian jalur Anda.
Atau malah ada rider lain di belakang Anda dengan PeDenya nyalip dari sisi dalam tikungan.
Caranya, sambil mengendurkan gas sambil tekan pedal rem seperempat tekanan dan lihat spion untuk berjaga2 bila tiba2 ada rider lain yang memakan jalur Anda.
Bila Anda melaju di malam hari, dim-kan lampu utama dan klakson 2 kali agar (minimal) pengendara dari arah lawan mengetahui keberadaan Anda.







8. Prinsip Mengalah untuk Menang

Prinsip ini sering diabaikan oleh rider2 seruntulan, mentang2 motornya kuenceng, kueren, motor canggih ber-cc gede dan paling gagah.
dengan seenak udelnya main tancep gas mereng kanan mereng kiri macem “ngiris tempe” tanpa mempedulikan kondisi rider lain yang sedang dilewatinya.
Yah ini ga cuma berlaku untuk motor2 gagah aja, bebek Alay juga banyak.
Apa beratnya sih, mengendurkan gas sebentar untuk memberi kesempatan rider lain mendahului Anda dengan sopan?
Kalau di belakang ada rider alay nafsu banget mau mendahului, ya kasih jalan aja. Ga perlu ikut2an geber gas kayak Dia.
Kalo perlu kasih simbol tangan mempersilahkan jalan saat rider alay itu melewati Anda…
Kalo Anda ikut2an tancep gas, selamat…
Berarti Anda sama seperti Dia.


9. Menyalip Kendaraan Lain Harus dari Kanan! 

Nyalip dari kiri, Lo bilang keren? Halloooo…???
Entah apakah ini menjadi trend atau bukan, tapi yang sering Saya perhatikan kok rata2 pengendara motor2 gagah suka nyalip dari kiri?
Padahal Saya sudah berjalan di jalur paling kiri (hampir mepet trotoar malah) dan memang dalam keadaan pelan.
Apa rider tersebut ga memikirkan gimana nasib rider yang disalipnya itu kaget dan spontan buang stir ke kanan, dan pada saat bersamaan di sebelah kanan ada mobil yang sedang melaju kencang?

Anda akan lebih keren bila menyalip dari sisi kanan dan sebelum menyalip berikan kode / klakson 2 kali sebagai tanda keberadaan Anda.


10. Menyalip Bukan untuk Memotong Jalan

Maksudnya apa nih?

Begini, sering Saya temui orang2 yang (biasanya) tidak pakai helm dan kelengkapan berkendara suka menyalip dari kanan tiba2 potong jalur dan langsung masuk gang / tempat.
Yah walapun jantung masih degdegan akibat ulah tersebut,positif thinking Saya mungkin itu warga daerah situ. Mungkin Dia kebelet berak makanya maen potong aja tanpa mikirin nasib pengendara lain.

pelakunya
Kalo ini sih (biasanya) dilakukan oleh rider2 macam ABG/Alay berheadset, pemuda/pemudi yang kucel bin kumel karena belum mandi, Bapak2 yang suka pake sarung kalo naek motor, ibu2 yang suka pake baju gombrong2 dan pake kacamata item, pembantu2 modis yang pake baju dan celana ketat, silakan berhati2 jika bertemu dengan varian orang2 ini.


11. Nyalakan Sein Pada Saat Dibutuhkan

Sein diciptakan untuk memberi signal bila Kita mau belok kanan / kiri dan gak mungkin bisa mati sendiri kalau bukan Kita yang mematikannya.
Segera matikan sein bila Kita sudah di jalur yang benar, jangan bikin rider di belakang Kita ragu2 karena melihat sein Kita (mau belok mana sih neh orang? Kok dari tadi nyalain sein mulu?)

Nyalakan sein kanan pada saat Kita ingin mendahului motor lain,
nyalakan sein kanan / kiri pada saat ada tikungan tajam,
nyalakan sein kiri bila ada mobil yang ingin mendahului kita,
nyalakan sein kanan / kiri bila ingin belok kanan atau kiri,
dan segera matikan sein bila Kita sudah ada di jalur yang benar.!!!


12. Motor Pakai Klakson Mobil? Cukup Pintarkah Anda? 



Hal ini sering ditemui di motor2 gagah layaknya petarung jalanan (bebek sableng juga kadang2 ada yang pake sih).
Apakah Anda tidak memikirkan akibat dari penggunaan klakson mobil tersebut bagi pengendara lain?
Bisa saja pengendara lain yang Anda klaksonin itu punya penyakit jantung dan kaget pada saat Anda klakson, hilang kesadaran dan langsung oleng jatuh ke aspal dan sukses terlindas mobil yang ada di belakangnya.
Jika anda tertawa puas atau tersenyum simpul setelah melihat reaksi pengendara terperanjat kaget akibat klakson Anda, berarti (maaf) Anda harus segera ke psikiater untuk memeriksakan kesehatan mental Anda.


13. Lampunya Silau Banget Meeennn…!!



Emang ngerasa bahagia ya, kalo pake lampu super terang dan langsung menyorot ke arah lawan, dan sang lawan keliatan kesulitan untuk melihat dengan jelas?
Kurang terang?
Cek dulu tuh kiproknya masih normal atau soak, Accu masih berfungsi atau tidak, dan lampunya sudah mau uzur atau mau mokad?
Pakailah lampu yang sesuai dengan Standar lampu motor, terang boleh…
Tapi jangan bikin silau pengendara lain…
Sekarang2 ini banyak yang jual Headlamp pojector LED irit listrik kok, kenapa mesti beli HID abal2?
Toh pake projector cahayanya bisa diarahkan dan tidak menyilaukan orang lain dan harganya jauh lebih terjangkau ketimbang HID abal2.


14.  Stoplampnya Tidak Ada Mika Merahnya



Ini sering Saya temui rider2 Alay (orang tua juga banyak sih), melepas mika merah stoplampnya bahkan mengganti lampu stopnya dengan lampu yang terang benderang…
Emang ga mikir, kalo ulah Anda itu mengundang bahaya pengendara lain?


15. Ada SMS / Telpon Masuk? Ya berhenti sebentar lah…



Di jalan bukan arena sirkus Om!!!
Kalo ada telpon dari bos atau pacar masuk mbok ya minggir dulu sebentar , baru angkat telpon.
Kalo ada sms masuk mbok ya dibales nanti aja, atau kalo kepepet ya minggir dulu sebentar baru bales smsnya. Toh cuman makan waktu 2 menit doank untuk ngetik sms.


16. Sentimen merk, varian, cc, komunitas??? 

Cuih,… motor Lo cupu… motor tuwir, cc cuma seiprit, knalpot Lo sutandar…
Neh, motor Guwe keren, keluaran terbaru, dari komunitas asuracing team, snalpot recing meenn…
Motor kayak Lo mah ke laut aja dhee, ga pantes jalan di sini… minggir Lo… #sambil bleyer2 gas
Halo Bro… #ketok jidat pake kunci inggris
Hari gini masih bangga2in jenis dan merk motor?
Emang ada gunanya buat produsen?
Iya,… Saya ngerti motor situ keren, cc ghwedhe, knalpot sangar, keluaran terbaru, boleh beli dari uang orang tua sendiri, dan anggota dari komunitas terkenal…
Tapi lazimkah bila situ merasa sebagai pemilik jalanan?
Klakson2 ga jelas, bleyer2 gas, kepot sana kepot sini, murka besar kalo ada rider yang ga sengaja nyenggol…
Giliran situ yang nyenggol malah pura2 gak liat…


17. Trotoar Buat Pejalan Kaki, Bukan Buat Pengendara Motor



Apa pun motor Anda, mau motor keren, motor busuk, motor ber-cc gede, ber-cc imut,
Dan apa pun alasan Anda,. tapi satu hal yang Saya tekankan…
ANDA MASIH CUKUP PINTAR UNTUK MEMBEDAKAN MANA TROTOAR DAN MANA JALAN ASPAL.
Percuma saja Anda punya motor keren nan canggih, ber-cc gede, tampang gagah, touringer look, tapi IQ otak anda jongkok karena lewat di trotoar dengan cueknya.
Bahkan dengan gagahnya Anda main klakson ke pejalan kaki biar dikasih lewat.
Anda kebelet kencing?
Anda kebelet beol?
Ada kebutuhan mendesak yang mengharuskan Anda cepat sampai rumah / kantor?
Apapun alasannya, tak ada pembenaran untuk lewat trotoar.
TROTOAR ADALAH HAK PEJALAN KAKI.
Hormatilah pejalan kaki, karena mereka juga mempunyai hak untuk menggunakan jalan.


18. Pengguna Mobil, Membuang Abu Rokok Diluar mobil



Saya yakin, Anda pasti mampu membeli asbak portabel untuk mobil Anda ketimbang membuang abu dan puntung rokok ke luar jendela mobil mewah Anda.
Mungkin terlihat sepele untuk anda, tapi apakah Anda bisa pikirkan?
Abu rokok yang mengenai mata orang bisa mengganggu konsentrasi orang tersebut?
Coba kalo motor tersebut walaupun hanya dalam keadaan kecepatan 40kpj, silakan anda bayangkan sendiri…

19. Pengguna Mobil, Untuk memberikan celah kepada Kami



Sering Saya alami, dalam keadaan macet Saya sudah cukup pengertian untuk tidak lewat trotoar dan lewat sisi paling kiri dari jalan raya.
Namun ada saja mobil2 pribadi yang dengan santainya malah mepet ke kiri menutupi jalur Saya, padahal di depannya cukup ruang untuk memberi ruang bagi pengemudi mobil itu.
Sempet mikir apa ini mobil mau belok kiri tapi sepertinya gak mungkin, lha wong mobil itu ga kasih sein kiri.
Apa susahnya sih untuk tetap berada tegak lurus dengan mobil di depannya?
Saya sadar, harga motor Saya tidak lebih mahal dari pelek dan perawatan mobil Anda.
Makanya Saya juga hati2 bila melewati mobil Anda, Saya berusaha untuk tidak menggores mobil mewah Anda…
Giliran kegores sedikit, marahnya minta ampun…


20. Dan yang terakhir, berdoalah kepada Sang Pencipta Kita

Semoga Kita masih dalam lindungan-Nya dan kembali ke rumah tanpa kurang apa pun juga.
karena Saya Muslim, ini ada doa agar Kita selalu senantiasa dalam lindungan-Nya.

marilah kita biasakan dengan berdoa terlebih dahulu, ketika kita mau bepergian kemanapun dekat ataupun jauh:
“Allah Maha Besar (3x). Maha Suci Rabb yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedang sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami (di hari Kiamat). Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridhai. Ya Allah! Permudahlah perjalanan kami ini dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah! Engkau-lah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga(ku). Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang buruk dalam harta dan keluarga.”
jika hal malapeta tetap menimpa kita, maka itulah takdir yang tak bisa diubah oleh Sang Maha Pencipta (Allah SWT).

Yah, mungkin ini sedikit dari curahan hati Saya sebagai rider motor butut.
Mohon maaf untuk gambar2 yang Ane tampilin sebagian besar memang bukan murni dari Ane, tapi dari copas dari blog2 lain (watermark pemiliknya ga Ane hapus kok)…
Maaf juga bila ada pihak yang merasa tersinggung, Saya sadar Saya bukanlah orang yang sempurna,. Kadang Saya juga khilaf kalo bawa motor, tapi sebisa mungkin Saya minimalisir hal2 tersebut agar orang di sekitar Saya tidak terkena bahaya.
Saya gak mengharapkan : atau pun :…
Niat Saya murni hanya ingin curhat dan semoga bisa menjadi bahan pembelajaran Mas Bro dan Sista sekalian untuk lebih berhati2 di jalan. Dan semoga trid ini bermanfaat buat kaskuser sekalian…
Kalo ada yang mau bilang “ini Jakarta Men, udah biasa kayak gini,… kalo Lo ga terima mending ga usah tinggal di Jakarta” sok silahkeun…
Toh nasib Saya juga ga bergantung sama Sampeyan kok…

“Salam satu jiwa, di jalan Kita adalah bersaudara…”
Ingat Bro.., Ayah, ibu, istri, adik dan orang2 yang Kita sayangi menunggu di rumah… jangan sampai Kita pulang hanya nama berikut rongsokan kendaraan saja…


sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000014589424




Kisah Polisi Kanagawa dan Andaikan Terjadi di Indonesia



Sebetulnya peristiwa ini terjadi sudah lama sekali, sekitar dua belas tahun lalu, namun bila dikaitkan dengan peristiwa actual di Indonesia, peristiwa ini masih relevan untuk dibahas. Ketika itu saya tinggal di sebuah kota kecil di sebelah utara Tokyo untuk belajar. Saya merasakan tinggal di Jepang rasanya hambar kalau untuk ukuran orang dari dunia hiruk-pikuk untuk orang Indonesia. Karena apa?, karena perilaku orang Jepang sangat mekanistis, karena disiplinnya. Misalnya, saya pernah menyaksikan seorang Jepang yang akan menyeberang jalan di suatu perempatan dalam keadaan hujan lebat, sementara jalan sepi, yang sebetulnya Nihon-jin bisa saja menyeberang, namun itu tidak dilakukannya karena lampu untuk tanda menyeberang masih merah, dia rela berbasah-basahan. Mungkin kalau untuk orang Indonesia, ada kesempatan nyeberang karena jalanan kosong, ya menyeberang saja walaupun lampu tanda menyeberang masih merah.

Waktu itu Bahasa Jepang saya pada taraf bisa untuk mengikuti berita di TV lokal berbahasa Jepang. Berita nasional dan lokal di TV NHK dan TV lokal umumnya didominasi oleh berita politik dan pedesaan. Berita kriminal sangat jarang, kalaupun ada, berita ini sangat langka dan menjadi headline di TV-TV lokal dan diulang sampai berhari-hari. Misalnya perampokan yang dilakukan oleh orang Kolombia di kawasan Tokyo sebelah selatan, atau hanyutnya seorang Jepang yang sedang kemping, karena bendungan di hulunya melepaskan air banjir, padahal prosedur di Jepang, apabila satu bendungan akan melepaskan air, maka harus ada pemberitahuan ke daerah hilirnya melalui sistem peringatan yang ada. Berita ini berulang-ulang disiarkan sampai berhari-hari mulai dari penyelidikan kenapa orang itu berkemah di pinggir sungai, apakah pihak pengelola bendungan sudah mengeluarkan peringatan dini sebelum melepaskan air dari bendungan ke sungai bagian hilirnya, di samping upaya pencarian dan penyelamatan orang Jepang yang hanyut itu. Sampai semuanya clear tidak ada masalah kesalahan prosedur dari pengelola bendungan atau apa tergantung dari hasil penyelidikan polisi dan pihak yang berwenang.

Suatu ketika saya menyaksikan berita di TV lokal mengenai pemerasan oleh seorang anggota polisi dari sebuah precinct (setingkat polsek) di suatu kawasan yang saya sudah lupa namanya di kawasan Prefecture Kanagawa. Besaran pemerasan oleh polisi sebetulnya tidak banyak untuk ukuran Indonesia dan juga Jepang, hanya sekitar 500,000 Yen (atau mungkin sekitar 50 juta rupiah waktu itu). Pihak yang diperas melapor kepada polisi di tingkat yang lebih tinggi. Tanpa banyak cingcong dan alasan asas praduga tidak bersalah lah, jeruk makan jeruk lah, ini dan itu, diselidikilah kejadian ini, dan inilah Jepang, petugas kepolisian yang dituduh itu dengan jujur mengakui (bayangkan kalau di Indonesia, pasti ini polisi ngeles dengan berbagai dalil dan alasan, karena tidak ada bukti, yang ada hanya saksi pelapor tidak ada saksi lain). Polisi ini mengakui bahwa dia memeras, walaupun uang hasil perasannya belum sampai ke tangan dia. Dia mengakui bak seorang shogun duduk di lantai dengan kepala tertunduk di hadapan boss-nya. Dia minta maaf dan bersedia dihukum sesuai dengan perbuatan yang telah dia lakukan.



Peristiwa ini merebak luas, karena disiarkan oleh TV lokal dan NHK siaran lokal terus menerus, sehingga mungkin sampai ke telinga Kepala Kepolisian Kanagawa Prefecture. Inilah wajah kepolisian yang sangat membanggakan yang mungkin tidak akan pernah terjadi di Indonesia. Kapolda Kanagawa menyatakan bertanggung jawab atas kejadian itu. Beliau beralasan, sebagai Kapolda Kanagawa yang merupakan pimpinan tertinggi kepolisian kawasan itu yang membawahi polisi yang memeras itu, harus bertanggung jawab, dan sebagai atasan beliau merasa tidak bisa membina anak buahnya dengan baik, dan dengan rasa penyesalan sedalam-dalamnya, maka beliau mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kapolda Kanagawa. Pengunduran Kapolda Kanagawa ini membawa efek domino yang juga mengakibatkan pengunduran diri Kapolres dan Kapolsek yang mempunyai garis komando langsung si petugas kepolisian yang memeras itu, padahal Kapolres dan Kapolda tidak berhubungan langsung dengan peristiwa itu, mungkin kalaupun akan mengundurkan diri, haruslah Kapolseknya saja yang merupakan atasan langsung dari petugas kepolisian yang memeras itu. Menyaksikan tragedi ini, waktu itu saya merasa terharu, karena melihat betapa pejabat kepolisian Jepang sangat menjunjung moral dan etika.

Mari kita berpikir, andaikan hal yang sama terjadi di instansi kepolisian Indonesia, misalnya (ini misalnya ya) si pemeras adalah anggota kepolisian Polsek Leuwiliang, terus ujug-ujung Kapolda Jawa Barat yang tidak tahu menahu pemerasan itu mengundurkan diri karena merasa bertanggung jawab secara moral. Sesuatu hil yang mustahal terjadi di Indonesia! Apakah mungkin si polisi pemeras itu mengakui secara jujur bahwa dia memeras? Sesuatu hil yang mustahal juga! Ibarat menunggu lebaran kucing. Saya kira kejujuran sudah merupakan barang langka (atau mungkin sudah lama hilang) pada bangsa kita ini. Yang ada mungkin, si polisi pemeras ngeles dengan berbagai alasan karena tidak ada bukti, dan Kapolda Jawa Barat serta Kapolres Bogor pun tetep saja pada jabatannya, alias tidak akan mengundurkan diri, karena merasa tidak perlu dan tidak terlibat baik langsung maupun tidak langsung.


Dengan peristiwa korupsi di Korlantas yang melibatkan mantan Kepala Korlantas, saya membayangkan apakah mungkin polisi kita mempunyai tanggung jawab etik dan moral seperti polisi Jepang, misalnya Kapolri mengundurkan diri dengan alasan tanggung jawab moral karena sebagai atasan tidak bisa membina bawahan, rasanya suatu hil yang super mustahal. Atau mungkin, yang terlibat dengan korupsi simulator SIM itu ngaku terus terang bahwa dia korupsi dan bersedia mengembalikan serta mendapatkan hukuman yang setimpal, ini pun suatu hil yang super duper mustahal!

Pak Kapolri, kami tidak menuntut yang macam-macam dengan pengunduran diri Bapak, pecat saja yang terlibat korupsi langsung tanpa menunggu keputusan pengadilan dan lain-lain, dari instansi kepolisian. Ini pun sudah merupakan hadiah super berharga dari Bapak sebagai Kapolri. Dengan tindakan ini, saya yakin akan langsung melambungkan nama instansi Kepolisian Republik Indonesia yang saat ini sudah kehilangan kepercayaan dari sebagian besar masyarakat Indonesia, itu saja Pak simpel kan, tapi bisakah?


sumber : http://birokrasi.kompasiana.com/2012/08/02/kisah-polisi-kanagawa-dan-andaikan-terjadi-di-indonesia/


10 Kutipan Cinta Dari Tokoh Ternama


Apakah cinta hanya sebatas kata-kata? Ataukah hanya emosi semata? Setiap orang mungkin bisa memaknai cinta dengan sesuka hati mereka. Ada yang bilang, cinta itu sumber kebahagiaan. Sebaliknya, orang lain berpikir bahwa cinta itu menyakitkan. Cinta bisa berarti suka atau duka. Tergantung kita. Terserah kita. Namun, apakah arti cinta bagi mereka? Berikut adalah sepuluh kutipan cinta dari para tokoh ternama. Yuk simak apa kata mereka!

1. Pramoedya Ananta Toer



Cinta tak lain dari sumber kekuatan tanpa bendungan bisa mengubah, menghancurkan atau meniadakan.

Pramoedya Ananta Toer dikenal sebagai salah satu penulis yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pria kelahiran  6 Februari 1925 ini telah menghasilkan lebih dari 50 karya tulis, yang diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing. Ketika masa orde baru, Pramoedya pernah ditahan selama 14 tahun sebagai tapol (tahanan politik). Ia bahkan dijebloskan ke penjara, tanpa adanya proses persidangan sama sekali.


2. Bernie Siegel



Cinta itu menyembuhkan, itulah sebuah kebenaran.

Bernie Siegel adalah seorang penulis sekaligus pensiunan ahli bedah Amerika, yang menulis buku Love, Medicine and Miracles. Buku ini menceritakan tentang hubungan antara pasien dan proses penyembuhan yang mereka jalani. Bernie mengabdikan seluruh hidupnya untuk menulis berbagai buku yang berisi pesan-pesan atau risalah.


3. Maroon 5



Meskipun saya tidak memahami arti cinta, saya tidak keberatan jika harus mati untuk mendapatkannya.

Maroon 5 adalah band pop-rock Amerika yang berasal dari Los Angeles, California. Band yang mempopulerkan lagu Move Like Jagger ini digawangi oleh Adam Levine (vokalis, lead dan rhythm guitar), Jesse Carmichael (keyboardis, backing vokal), Mickey Madden (bass guitar), James Valentine (lead dan rhythm guitar, serta backing vokal), dan Matt Flynn (drummer). Maroon juga sempat mengambil PJ Morton sebagai personil tambahan untuk sementara menggantikan Jesse Carmichael.


4. Hamka



Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekadar canang yang gemerincing.

Hamka berhasil menggambarkan cinta dengan begitu puitis dan bersajak. Pria yang bernama lengkap Abdul Malik Karim Amrullah ini (lahir di Maninjau, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 17 Februari 1908. Hamka dikenal sebagai sastrawan, ulama, ahli filsafat, dan aktivis politik. Atas semua jasa-jasanya, ia telah diganjar gelar Pahlawan Nasional Indonesia setelah dikeluarkannya Keppres No. 113/TK/Tahun 2011 pada tanggal 9 November 2011.


5. Jalaluddin Rumi



Karena cinta duri menjadi mawar. Karena cinta cuka menjelma anggur segar?

Jalaluddin Rumi atau lebih sering dipanggil Rumi adalah seorang penyair sufi yang lahir di Afganistan pada tanggal 6 Rabiul Awwal tahun 604 Hijriah. Melalui puisi-puisinya, Rumi ingin menyampaikan bahwa semua pemahamannya tentang dunia hanya bisa didapat lewat cinta, bukan semata-mata melalui kerja fisik. Ciri khas yang membedakan karya Rumi dari penyair sufi lainnya adalah penggambaran kisah-kisah dalam setiap puisinya.


6. Thich Nhat Hanh



Jika cinta kita hanyalah keinginan untuk memiliki, hal itu tak bisa dinamakan cinta.

Thich Nhat Hanh adalah seorang biksu Buddha yang berasal dari Vietnam. Namun, ia juga dikenal sebagai guru, penulis, penyair, dan aktivis perdamaian. Thich tinggal di biara Plum Village di wilayah Dordogne di Prancis Selatan. Lotus in a Sea of Fire merupakan satu dari sekian banyak karya tulisnya yang sangat fenomenal. Hebatnya, Thich telah menerbitkan lebih dari 100 buku, termasuk lebih dari 40 buku dalam bahasa Inggris. Ia juga aktif dalam berbagai gerakan perdamaian di dunia.


7. Willa Cather



Cinta yang besar selalu membawa keajaiban.

Willa Cather adalah seorang penulis Amerika yang mendapat Penghargaan Pulitzer untuk novel One of Ours pada tahun 1922. Novel tersebut menceritakan kisah-kisah selama Perang Dunia I. Willa dibesarkan di Nebraska dan lulus dari University of Nebraska.©©©  O Pioneers!, My ©©?ntonia, dan The Song of the Lark merupakan karyanya yang sangat luar biasa.


8. Kahlil Gibran



Ingatlah bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya. Tapi ketika cinta itu mati, kamu tidak perlu mati bersamanya.

Kahlil Gibran adalah seorang penyair, penulis, dan seniman berdarah Lebanon-Amerika. Ia lahir di kota Bsharri dan kemudian berimigrasi bersama keluarganya ke Amerika Serikat. Di situlah, ia akhirnya belajar©©©  tentang seni dan sastra. Di dunia Arab, Kahlil kerap dianggap sebagai pemberontak dalam sastra dan politik. Kegeniusannya dalam menulis membuat Kahlil menjadi satu dari tiga penyair terlaris sepanjang masa, termasuk Shakespeare dan Lao-Tzu.


9. Oscar Wilde



Jika kita sungguh-sungguh menginginkan cinta, maka cintalah pada akhirnya yang justru menunggu kita.

Oscar Wilde adalah seorang penulis dan penyair ternama dari Irlandia. Pria kelahiran 16 Oktober 1854 ini juga menjadi salah satu dari penulis naskah paling populer di London pada awal 1890-an. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Kegeniusan Oscar rupanya diturunkan oleh orang tuanya yang menjadi salah satu kaum intelektual sukses di Dublin. Semasa kuliah, Oscar juga dikenal karena keterlibatannya dalam upaya meningkatkan filsafat estetika dibawah bimbingan Walter Pater dan John Ruskin.


10. Brendan Behan



Seorang pria sudah setengah jatuh cinta kepada wanita yang mau mendengarkan omongannya dengan penuh perhatian.

Brendan Francis Behan adalah seorang penyair, penulis cerpen, novelis, dan penulis naskah drama (dalam bahasa Inggris dan Irlandia) yang berasal dari Irlandia. Selain menekuni dunia sastra, ia juga berkecimpung dalam dunia politik, yakni sebagai seorang republikan dan sukarelawan di Tentara Republik Irlandia.

Cinta selalu memberi kasih dan kehangatan untuk mereka yang percaya akan kekuatannya. Apa makna cinta untuk Anda? Yuk bagi komentar Anda di bawah ini!


sumber : http://sorsow.blogspot.com/2012/10/10-kutipan-cinta-dari-tokoh-ternama.html